Wednesday, May 16, 2018

Istilah di dalam Obligasi

Istilah - istilah di dalam obligasi

Fixed Coupon Bonds. Obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. 
Convertible Bonds. Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya. 
Unsecured Bonds. Obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum. 
Guaranteed Bonds. Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga. 
Wesel Bayar. Janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu. Muncul akibat dari pembelian, pembiayaan, atau transaksi lainnya.
Zero Coupon Bonds. Obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. 
Exchangeable Bonds. Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya. 
Agio Obligasi. Selisih dari harga jual dan nilai nominal saat obligasi dijual melebihi nilai nominal.
Disagio Obligasi. Selisih antara nilai nominal obligasi dengan harga jual, saat obligasi dijual dibawah nilai nominal.
Callable Bonds. Obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut. 
Coupon Bonds. Obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. 
Mortage bonds. Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap. 
Share:

Privacy Policy dan Privacy Codes

Privacy Policies atau Privacy Codes merupakan sebuah pedoman dari sebuah organisasi untuk melindungi privasi/ hak pribadi dari pelanggan dan karyawan nya. Pada level management di sebagian perusahaan telah menyadari hal ini. Bahwa mereka bertanggung jawab melindungi informasi yang telah mereka terima. 
 
Model perizinan yang digunakan perusahaan untuk mengambil informasi pelanggan di bagi menjadi dua model. 

Pertama yaitu Opt-out Model. Perusahaan mengambil informasi dari pelanggan tanpa izin terlebih dahulu dari pelanggan selama pelanggan belum secara khusus meminta agar pengumpulan infomasi tersebut di hentikan.

Kedua yaitu Opt-in Model. Model pengambilan informasi ini mengharuskan perusahaan untuk mendapat ijin terlebih dahulu dari pelanggan yang akan di ambil informasi nya.
Share:

Wednesday, May 9, 2018

E-Commerce Mechanisms (Mekanisme di dalam E-commerce)

E-commerce Mechanisms 
merupakan mekanisme dimana sebuah bisnis dan pelanggan bertransaksi jual beli melalui internet. 
Ada lima mekanisme e-commerce yang umum digunakan, yaitu : 


1. Electronic Catalogs 
merupakan katalog dalam bentuk elektronik yang terdiri dari sebuah database produk, sebuah direktori dengan kemampuan fitur pencarian, dan sebagai fungsi presentasi.  
2. Electronic Auctions 
Merupakan transaksi jual beli kompetitif yang dilakukan secara online. Secara umum e-Auction meningkatkan pendapatan dari penjual dengan bertambahnya jangkauan pembeli dan waktu yang di butuhkan untuk lelang. Sementara untuk pembeli, lelang dapat di lakukan dimanapun tanpa harus datang ke tempat lelang.
3. Electronic Storefront
merupakan sebuah website e-commerce yang merepresentasikan satu toko. Contoh, website adidas. 
4. Electronic Mall 
sebuah website e-commeerce yang merepresentasikan banyak toko di dalam nya. Contoh, tokopedia.
5. Electronic Marketplace (e-marketplace)
merupakan  pusat pasar virtual di dalam internet dimana pembeli dan penjual dapat melakukan aktivitas bisnis ecommerce ataupun e-business.
Share:

Pengertian Explicit Knowledge

Explicit knowledge merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan hal yang bersifat objektif, rasional, dan teknis. Salah satu contoh pengaplikasian nya di dalam organisasi yaitu kebijakan. Dengan kata lain explicit knowledge merupakan pengetahuan yang di representasikan secara eksplisit (misal, di dokumentasikan) dalam sebuah format tertentu sehingga dapat di ketahui/ di pahami oleh seluruh bagian yang terlibat di dalam sebuah organisasi.
Share:

Deliberate Act

Deliberate Act adalah kegiatan melanggar hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan mengakses,menggunakan, mencuri atau memanfaatkan informasi yang bersifat rahasia.

Terdapat berbagai jenis dari deliberate act, salah satu nya yaitu SCADA.

SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) merupakan arsitektur sistem kontrol yang menggunakan komputer, jaringan komunikasi, dan user interface berbasis grafik untuk proses yang melibatkan supervisi di level management dalam lingkup infrastruktur. 

Contoh lingkup penggunaan SCADA meliputi proses Industri, proses Infrastruktur, dan fasilitas. SCADA sama seperti sistem pada umum nya, memiliki celah yang dapat di tembus oleh oknum kriminal (seperti hacker) dengan tujuan tertentu.Hal ini tentunya merupakan ancaman besar, mengingat SCADA memiliki kontrol penuh di level infrastruktur seperti transportasi, satelit, panel surya, sampai dengan industri Nuklir.
Kasus Stuxnet yang berhasil meretas sistem Nuklir Iran merupakan salah satu contoh penyerangan terhadap SCADA. Stuxnet merupakan sejenis worm yang menyerang perangkat yang berjalan dalam sistem operasi Windows. Tentunya hal ini sangat berbahaya bagi kemaslahatan umat... for god sake, we are talking about the Weapon of Mass Destruction here ... yes that NUKE! 
Share:

Risk Analysis dan Risk Mitigation Strategy

Risk Analysis adalah proses didalam sebuah organisasi untuk menilai setiap aset yang dilindungi, memperkirakan kemungkinan bahwa setiap aset mungkin memiliki ancaman dari banyak faktor, dan membandingkan biaya kemungkinan masing-masing ancaman tersebut dengan biaya untuk melindunginya.

Resiko dapat di kendalikan dan di evaluasi dengan menggunakan Risk Mitigation. Terdapat beberapa strategi penerapan Risk Mitigation, Diantaranya yaitu : 


  1. Risk Transference yaitu menggantikan atau mengalihkan resiko yang ada dengan sesuatu yang dapat memberikan kompensasi terhadap sesuatu yang hilang karena resiko tersebut. Salah satu contoh nya yaitu menetapkan bunga atau denda terhadap keterlambatan pembayaran dari tanggal pembayaran yang sebelumnya telah di sepakati. 
  2. Risk Avoidance yaitu strategi untuk mencegah/menghindari kemungkinan terjadinya suatu resiko didalam suatu sistem/organisasi. Contoh, membangun bangunan di daerah yang tidak rawan bencana.
  3. Risk Limitation merupakan salah satu strategi mitigasi resiko dengan cara memaksimalkan pengendalian ancaman sehingga dapat meminimalisir terjadinya resiko yang lebih besar. Contoh : membatasi akses ke dalam database.
  4. Risk Acceptance adalah keputusan yang diambil dari organisasi untuk menerima potensial risiko yang mungkin terjadi tanpa ada pengamanan dan organisasi telah siap menerima apabila kerugian terjadi.
Share:

Competitive Advantage

Competitive Advantage adalah sebuah faktor/ kondisi yang membuat sebuah entitas dalam linkungan kompetisi (e.g. Lingkungan bisnis) menjadi di unggulkan/ di untungkan dengan adanya faktor tersebut. Parameter keunggulan tersebut dapat di ukur dari biaya, kualiatas, kecepatan, penguasaan pasar yang melebihi rata - rata kompetitor lain nya.

Terdapat 5 strategi Competitive Advantage

  1. Cost Leadership Strategy adalah salah satu jenis competitive advantage di mana suatu perusahaan mampu menghasilkan produk dan/atau jasa dengan biaya lebih rendah ketimbang perusahaan kompetitor pada industri ini.
  2. Operational Effectiveness merupakan sebuah usaha atau strategy untuk meningkatkan efektivitas di dalam proses bisnis internal perusahaan sehingga dapat meningkat kan parameter seperti kualitas, produktivitas, serta kepuasan karyawan dan pelanggan lebih baik dari para pesaing nya.
  3. Differentiation Strategy adalah suatu strategi dimana perusahaan berusaha meningkatkan keunggulan kompetitifnya dengan menciptakan perbedaan produk dari perusahaan dengan produk dari perusahaan lain. Tetapi, ada juga keadaan dimana strategi ini akan lebih baik diterapkan jika target pelanggan merupakan golongan-golongan yang tidak sensitif dengan harga, pelanggan memiliki kebutuhan yang sangat spesifik sehingga tidak dapat dipenuhi perusahaan lain.
  4. Customer- Orientation merupakan strategi bisnis yang berorientasi pada kepuasaan pelanggan.
  5. Innovation yaitu strategi untuk membuat produk baru dengan menggunakan teknologi yang dapat menampilkan suatu fitur bermanfaat dan berkualitas.
Share:

Porter Value Chain Model dan Contoh Kasus Porter Five Force Model

Porter’s Value Chain Model
Merupakan model yang menggambarkan alur dari sebuah aktivitas yang menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan, dimulai dari supplier bahan mentah sampai dengan customer. Secara garis besar aktivitas nilai tambah tersebut merupakan serangkaian aktivitas yang di kategorikan menjadi dua bagian yaitu, Primary Activities yang merupakan kegiatan usaha yang berhubungan dengan produksi dan distribusi dari produk dan jasa perusahaan,  serta Support Activities yang merupakan kegiatan tidak langsung menambah nilai pada produk dan jasa perusahaan, tetapi mendukung kegiatan utama. Kedua bagian tersebut memiliki kontribusi nilai tambahnya masing - masing sehingga membentuk satu kesatuan nilai tambah bagi perusahaan.
Contoh Kasus Porter Five Force Model

Sony Playstation
Rivalry, titik tengah Porter Force Model
Dalam pasar game console, Sony merupakan salah satu pemain besar di dalam pasar tersebut dan telah lama berkompetisi dengan pemain besar lain nya seperti Microsoft dengan Xbox nya, Nintendo dengan Switch dan Wii serta pemain lain nya seperti Sega dan Atari.
- Threat of New Entrants 
Drama perkembangan game console dimulai sudah sejak lama sekali. Pemain besar dalam pasar ini berlomba - lomba mengembangkan produk nya masing - masing dan sudah memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya. Ancaman pendatang baru di pasar ini saya rasa tidak cukup besar bagi Sony dan para pemain besar tersebut. 
- The threat of substitute products or services
Meskipun saat ini sudah banyak platform game lain yang menawarkan kelebihan seperti PC Game yang menawarkan performa lebih, ataupun Mobile Game dengan mobilitas nya yang saat ini banyak di gemari oleh semua kalangan. Saya rasa game console masih punya pasar nya sendiri dan memiliki tempat di hati parapenggemarnya. Namun tidak dapat di pungkiri juga pasar tersebut semakin sempit karena bertambahnya minat terhadap platform game lain seperti Mobile dan PC game. Serta dengan seiring berkembangnya teknologi, tidak menutup kemungkinan 10 atau 20 tahun ke depan terdapat pemain/platform baru yang menawarkan hal baru dalam dunia game console dan dapat menjadi ancaman bagi para pemain besar dalam pasar ini. Sehingga ancaman produk pengganti dalam pasar ini menjadi sesuatu yang patut di pertimbangkan untuk dapat terus ber inovasi. 
- The bargaining power of suppliers
Supplier bahan mentah dalam pembuatan game console seperti PCB, kabel, skrup, kerangka plastik console, dan lain nya merupakan material dimana banyak supplier dapat menyediakan bahan tersebut, sehingga perusahaan seperti Sony dapat memiliki banyak opsi supplier yang dapat dipilih yang menjadikan tekanan dari sektor ini tidak begitu menjadi concern. Namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa komponen yang hanya dapat di produksi oleh supplier tertentu atau bahkan mungkin pembuatan nya harus custom, sehingga menyebabkan tekanan dari beberapa sektor material patut di perhitungkan juga. 
- The bargaining power of buyers
Dalam pasar ini produk yang di tawarkan bervariasi seperti xbox, playstation 4, nintendo wii, nintendo switch, dan platform game lain nya. Hal tersebut menyediakan banyak alternatif bagi pelanggan sehingga tekanan di sektor ini dapat dikatakan cukup besar perusahaan. 

Sumber : Introduction to Information Systems- Supporting and Transforming Business, 5th edition
Share: